Jika tengah merencanakan pernikahan, mungkin Anda pernah memikirkan atau merasakan bahwa mempersiapkan pernikahan terasa seperti pekerjaan penuh waktu.
Lalu, bagaimana bagi Anda yang sudah bekerja?
Meskipun perencanaan pernikahan tidak boleh mengganggu pekerjaan Anda yang sebenarnya, ada beberapa saat ketika mengambil cuti dari pekerjaan akan diperlukan untuk mengesampingkan tugas lain dari daftar pekerjaan yang harus Anda lakukan.
Setidaknya, dengan cuti terlebih dahulu, Anda bisa melakukan pertemuan dengan vendor, mencoba alat kelengkapan pakaian, uji rias wajah, dan sebagainya.
Mengenai hal itu, berikut ini adalah beberapa hal dalam mempersiapkan pernikahan yang sebaiknya Anda cuti dari pekerjaan terlebih dahulu.
1. Saat foto prewedding
Fotografer pernikahan profesional tidak selalu “tersedia” pada akhir pekan, terkadang mereka sibuk memotret pernikahan.
Cuti setidaknya satu hari kerja mungkin bisa jadi waktu fotografer Anda untuk dapat menjadwalkan pemotretan prewedding Anda, terutama jika Anda ingin foto yang diambil selama bulan pernikahan yang populer.
Cobalah memahami kewajiban fotografer lain dan mencari tahu apa yang harus dilakukan: mengambil foto prewedding pada hari kerja berarti Anda dapat menggunakan hangout lokal favorit Anda sebagai latar belakang, tanpa kerumunan orang pada akhir pekan.
2. Saat mengecek tempat dan mencicipi menu
Terkait hal ini, membuat janji pada akhir pekan mungkin sulit didapat, terutama selama masa puncak musim menikah ketika vendor sangat sibuk dengan pernikahan.
Dalam hal ini, Anda mungkin perlu cuti kerja saat pernikahan Anda semakin dekat dan inilah saatnya untuk menyelesaikan detailnya, seperti penelusuran tempat dan pencicipan menu resepsi.
3. Saat mengurus pakaian pernikahan
Toko-toko pengantin dan toko pakaian pria cenderung sangat ramai pada akhir pekan. Jika jadwal kerja Anda memungkinkan, rencanakan untuk berbelanja pakaian pernikahan Anda pada hari kerja sebagai gantinya.
Ini memberi Anda kesempatan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih santai. Anda bahkan mungkin dapat memperpanjang waktu janji temu atau membeli sendiri.
Jika Anda menyewa pakaian atau bekerja sama dengan vendor, setidaknya sisihkan waktu untuk benar-benar mencoba pakaian pernikahan Anda. Belum lagi soal urusan seragam keluarga pada hari-H pernikahan. Tentu butuh waktu untuk menyiapkannya, bukan?
4. Uji coba rias/make-up
Jangan kaget jika Anda harus memesan janji pada hari kerja untuk uji rambut dan tata rias pernikahan Anda. Jika pro kecantikan pernikahan terlalu sibuk mengerjakan “sihir” mereka pada pengantin setiap hari Sabtu, itu pertanda baik!
Jika tak cuti, jadwalkan janji temu uji coba Anda untuk sore hari kerja ketika Anda bisa keluar dari pekerjaan beberapa jam lebih awal.
5. Minggu pernikahan
Saat, seminggu sebelum pernikahan, beri diri Anda setidaknya cuti dua atau tiga hari kerja.
Anda perlu waktu ini untuk mengurus perincian pada menit terakhir, seperti mengecek kembali soal urusan surat nikah, perawatan kecantikan pengantin. Beberapa hari cuti pernikahan juga memberi Anda kesempatan untuk menyambut tamu luar kota.
Yang terpenting, Anda butuh waktu untuk istirahat! Bahkan jika itu hanya tidur siang sebentar. Ini adalah waktu untuk makan sehat, tidur, dan mengatur diri sehingga Anda dapat menghindari kemungkinan merasa sakit atau kewalahan di hari besar.
6. Hari setelah pernikahan
Jika menunda bulan madu, Anda “berhak” mendapatkan setidaknya satu atau dua hari liburan sebelum kembali bekerja.
Menikah pas akhir pekan? Ambil cuti pernikahan pada hari Senin (dan mungkin Selasa) untuk bersantai, dan yang terpenting, nikmati kebersamaan dengan suami atau istri Anda yang baru.
7. Bulan madu
Menurut survei WeddingWire, rata-rata bulan madu berlangsung tujuh hingga sembilan hari.
Jika Anda memiliki jadwal kerja Senin-Jumat, pertimbangkan merencanakan bulan madu Anda kembali pada Jumat atau Sabtu pagi sehingga Anda memiliki sisa akhir pekan untuk bersantai di rumah sebelum kembali masuk pada Senin pagi.
Baca Juga : Agar Tetap Produktif Bekerja Di Sela Persiapan Nikah
0 Komentar