Pernikahan Mapan Dulu atau Nikah Dulu?

Siapa yang tidak ingin menikah, rasanya ngga ada yaaa. Menikah adalah salah satu proses dalam kehidupan kita yang akan dilewati. Namun sering muncul pertanyaannya yang mengusik “kapan ya kita akan menikah?” atau pertanyaan lain seperti “mapan dulu atau nikah dulu?”. Pasti banyak diantara kamu yang dibuat dilema dengan krisis pemikiran seperti itu. Kali ini tema Metta Invitation yang berkaitan dengan tips pernikahan memang agak sedikit berat hehe….. akan tetapi bisa mencerahkan kamu yang dilema akan masalah ini.

Memasuki usia 20-an sudah banyak yang memutuskan untuk menikah. Bahkan setelah lulus SMA atau sedang menjalani asiknya menjadi mahasiswa pun saat ini juga sudah banyak yang memutuskan untuk menyudahi masa pacaran. Namun mungkin kamu dalam hati bertanya karena keputusan teman atau sahabat kamu itu “kok berani sih nikah muda?”

Jodoh memang selalu tidak pernah di duga dengan siapa dan kapan datangnya. Kebanyakan wanita selalu memasang standar tinggi untuk seorang pria salah satunya harus mapan. Alih – alih untuk mendapatkan hidup enak yang bahagia para wanita berpatokan pada kemapanan sebuah materi dari calon pasangannya.

Salahkah belum mapan sebelum menikah???

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mematok kriteria pria mapan. Karena saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri aja rasanya sudah mumet sendiri. Ditambah lagi dengan doktrin orang tua yang mengingatkan untuk mencari pasangan yang sudah mapan secara materi khususnya, karena orang tua ngga mau melihat anaknya hidup bersusah – susah.

Ragu untuk menikah karena merasa belum mapan atau khawatir orang tua akan berkata “belum mapan sudah mau menikah, mau makan pake cinta emangnya?”. Menjawab hal tersebut sebenarnya banyak yang mengakui jika belum mapan sebelum menikah tidaklah mempengaruhi rezeki kamu setelah menikah kok. Bahkan lebih banyak yang setuju jika mukjizat rezeki setelah menikah bisa lebih baik dan malah datang dari mana saja yang ngga di duga.

Jika kamu takut menikah atau menunda pernikahan hanya karena rezeki, coba deh untuk berpikir ulang dengan mindset seperti itu. Kenapa? Karena tau dong jika saat ini biaya pernikahan saja sudah selangit hingga ratusan juta, belum lagi biaya rumah, mobil, dan kehidupan sehari – sehari saja sudah pusing untuk dihitung, sedangkan gaji kamu hanya sebesar penghasilan lulusan S1.

Jika kamu mengkalkulasikan biaya tersebut dengan gaji kamu saat ini mungkin baru nunggu 10 tahun bahkan lebih untuk bisa menikah dengan status mapan. Coba deh pikirin ngga sayang tuh saat dimana masa – masa muda yang produktif itu bisa kamu manfaatkan sebagai masa belajar membangun rumah tangga, namun kamu lebih memilih menunda hingga kehilangan masa produktif tersebut.

Sudah mapan sebelum menikah….

Gimana jika mendapatkan seorang pria yang sudah mapan sebelum menikah. Apakah salah? Tentunya tidak dong. Jika kamu termasuk yang memiliki pasangan yang sudah mapan itu hal yang harus kamu syukuri pastinya.

Namun itu semua ngga menjadi janji bahwa kamu bisa hidup tenang dan bahagia lho. Karena kemapaman tidak bisa menjadi tolak ukur atas sebuah rumah tangga yang lancar dan harmonis juga, lah kok gitu? Karena nyatanya rumah tangga ngga hanya semudah hidup serba enak dan terpenuhi lho, akan tetapi banyak yang harus kamu bangun satu demi satu seperti membangun pondasi rumah yang kokoh.

Lalu apakah materi tidak penting? Tentu tidak juga. Materi memang sangat diperlukan untuk mencukupi hidup. Namun yang menjadi highlights adalah apakah materi menjadi prioritas utama pada standar hidup kamu dan bagaimana standar kecukupan yang kamu tentukan tersebut?

Jika kamu berpikir untuk mengutamakan materi sebagai prioritas utama, lalu sanggupkah kamu jika pasanganmu bisa bertanggung jawab mencukupi materi dan segala kebutuhan keluarga kalian, namun juga masih menghidupi wanita – wanita lain diluar sana? Atau menjadi pria yang semaunya karena merasa sudah mampu mencukupi segalanya tanpa mau lagi mendengarkan suara pasanganya. Nah!

Pola hubungan rumah tangga yang ‘ngga mau tau’ alias masing – masing cenderung lebih rentan. Jadi mulai sekarang tentukan dulu apa goals hubungan rumah tangga kalian nantinya ya.

Jadi harus gimana….

Karena menikah tentunya memiliki goals yang tadi disebutkan. Nah tentunya goals setiap pasangan juga berbeda – beda dan yang pasti rumus mewujudkan goals itupun juga pastinya berbeda – beda oleh setiap pasangan. Jadi jangan suka membandingkan kehidupan kamu dengan orang lain ya, itu tips pernikahan yang pertama.

Terus kalau gitu menikah ngga mesti ada persiapan dong? Ini pemahaman yang gagal juga. Menikah tetaplah butuh persiapan, namun persiapan itu bukan hanya sekedar materi saja namun juga mental yang lebih besar dari sekedar budget – budget pernikahan. Karena menikah adalah kata kerja bukan kata benda jadi segala sesuatunya perlu diusahakan dan diperjuangkan, itu tips pernikahan yang perlu selalu kamu ingat.

Lalu gimana tips pernikahan dengan hubungan yang baik? tentunya dibangun dengan sebuah kualitas hubungan pernikahan yang baik juga artinya ada hubungan saling membutuhkan, menghargai, dan saling ketergantungan satu sama lainnya dan itu yang membuat kamu dan pasangan akan saling belajar menyempurnakan satu sama lainnya hingga kamu bisa meraih kemapanan dalam keadaan bersama – sama.

 

Baca Juga : Perlu Nggak Sih Dokumentasi Video Pernikahan

Posting Komentar

0 Komentar